ILmu Kesehatan

Friday 20 November 2015

PKP MATEMATIKA BAB II


BAB II
      KAJIAN PUSTAKA

A.  Hakekat Belajar
       Pengertian Belajar
                 Menurut Purwanto ( 1990 : 85 ) belajar adalah :
1, Suatu perubahan dalam tingkah laku dimana perubahanitu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapijuga ada kemungkinan mengarah pada tingkah laku yang buruk.
2, Suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau pengalaman.
3, untuk disebut belajar maka perubahan itu harus relatif mantap, harus merupakan akhir daripada suatu periode waktu yang cukup panjang
          Menurut Sudjana ( 2000 : 28 ) belajar adalah :suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang, perubahan sebagai hasil dari suatu proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuannya, pemahamannya, dan lain-lain aspek yang ada pada diri individu.
           Berdasarkan pendapat  di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar merupakan kegiatan atau aktifitas yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang dilakukan karena suatu usaha sehingga menghasilkan perubahan tinhkah laku.             
                                                           
                      Dalam penelitian ini penulis mengacu pada penelitian yang relevan, beberapa, beberapa diantaranya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Nur Aini (2003)  yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar pada Model Pembelajaran Kooperatif bila ditinjau dari perbedaan pengguna metode pembelajaran dan hasil belajar siswa yang menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif  lebih baik jika dibanding dengan pembelajaran konfensional. Sutomo (2001 : 147) bahwa untukmemungkinkan siswa bebas berfikir dan mandiri maka proses pembelajaran hendaknya tidak klasikal melainkan berbentuk belajar kooperatif dalam kelompok kecil. Menurut Joyce ( 2009 : 302 ) kelebihan dari pembelajaran kooperatif sinergi yang ditingkatkan dalam bentuk kerja sama akan meningkatkan motivasi yang jauh lebih besar daripada lingkungan kompetitif individual. Anggot-anggota kelompok  kooperatif dapat saling belajar satu sama yang lainnya.
    Dari ketiga penelitian di atas dapat ditarik kesimpulan yaitu adanya pengaruh signifikan dari pengguna model pembelajaran terhadap peningkatan prestasi belajar siswa khususnya mata pelajaran Matematika, Olehkarena itu peneliti ingin melihat apakah kesimpulan tersebut berlaku juga pada penerapan Model Pembelajaran Kooperatif sebagai upaya meningkatkan kemampuan penalaran siswa dalam pembelajaran Matematika. Model pembelajaran kooperatif yang digunakan pada penelitian ini adalah Pembelajaran Kooperatif 

B. Pembelajaran Kooperatif
                     Kooperatif  adalah salah satu model pembelajaran  dengan siteks: pengarahan, buat kelompok heterogen ( 4-5  orang ), diskusikan bahan belajaran-LKS-modul secara kolaboratif, sajian-presentasi kelompok sehingga menjadi diskusi kelas, kuis individual dan buat skor perkembangan setiap siswa atau kelompok, umumkan rekor tim dan individual dan berikan reward.Siswa dikelompokkan secara hiterogen kemudian siswa yang pandai menjelaskan anggota lain sampai mengerti.
Langkah-langkah :
     1. Guru membentuk kelompok yang anggotanya 4-5 orang secara hiterogen ( campuran menurut prestasi,jenis kelamin, suku, dan lain-lain.
2.   Guru menyajikan pelajaran/menyampaikan informasi materi.
3.    Guru memberi tugas (  LKS ) kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota kelompok. Anggota yang  sudah memahami diharapkan menjelaskan kepada anggota lain sampai semua anggota dalam kelompok itu menngerti
4.    Kelompok melaporkan hasil kerja ( presentasi ) secara bergiliran dan kelompok lain menanggapi.
5.    Guru menyimpulkan hasil kerja kelompok.
6.    Guru memberi kuis / pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu.
7.    Memberi evaluasi
8.    Penutup
Kelebihan Pembelajaran Model Kooperatif :
1.    Seluruh siswa menjadi lebih siap
2.    Melatih kerja sama dengan baik

Kekurangan Model Kooperatif :
1,    Anggota kelompok yang mengalami kesulitan akan semakin pasif
2.    Sulit membedakan siswa yang benar-benar mengerti dan yang kurang mengerti.

C,  Hakekat Matematika
      Pengertian Matematika
            Matematika adalah ilmu deduktif, aksiomatif, formal, hirarkis, abstrak, bahasa simbul yang padat arti dan semacamnya sehingga para ahli Matematika dapat mengembangkan sebuah sistem matematika. Matematika merupakan sebuah sistem deduktif telah mampu mengembangkan model-model. Manfaat lain dari matematika dapat membentuk pola pikir orang yang mempelajarinya menjadi pola pikir matematis yang sistimatis, logis, kritis dan penuh kecermatan. Para ahli seperti Peaget, Bruner, brownell, Dienes percaya bahwa jika kita akan memberikan pelajaran tentang sesuatu kepada anak didik maka kita harus memppperhatikan tingkat perkembangan pikir anak. Anak usia SD umumnya berada pada tahap berpikir operasional kongkrit namun tidak menutup kemungkinan mereka masih berada tahap pra operasional.
                Jadi pada dasarnya agar pelajaran Matematika SD itu dapat dimengerti oleh para siswa dengan baik maka seyogyanya mengajarkan suatu bahasan itu harus diberikan kepada siswa yang sudah siap untuk dapat menerimanya.

D.   Materi yang dijadikan penelitian
            Dalam hal ini materi materi yang dijadikan sebagai penelitian adalah pada mata pelajaran Matematika tentang Pembulatan dan Penaksiran.
1.  Pembulatan Bilangan
    -  Pembulatan bilangan pada satuan terdekat
    1, 8 dibulatkan menjadi 2
    1,4  dibulatkan menjadi 1
-  Pembulatan bilangan pada puluhan terdekat
    52  dibulatkan menjadi 50
    167 dibulatkan menjadi 170
-  Pembulatan bilangan pada ratusan terdekat
    425 dibulatkan menjadi 400
    175 dibulatkan menjadi 200
Cara pembulatannya adalah :
l  Jika angka tersebut kurang dari 5 ( 1,2,3,4 ) maka bilangan dibulatkan ke bawah ( dihilangkan ) .
l  Jika angka tersebut paling kecil 5 ( 5, 6, 7, 8, 9 ) maka dibulatkan ke atas ( satuan ditambah ).
2.  Menaksir Hasil Operasi Hitung Dua Bilangan
    Contoh              :  22  X  58
    -  Taksiran tinggi  30 X 60  =  1.800
    -  Taksiran rendah  20  X  50  =  1.000
            -  Taksiran yang baik  20  X  60  =  1.200

No comments:

Post a Comment